Blog Nur Wahyu

Nur Wahyu's world

Popular Posts





Jumat, 04 Desember 2015




Konsumsi Makanan Sehat di saat Musim HujanMakanan yang kaya vitamin C sangat penting dan dibutuhkan bagi kesehatan tubuh. Terlebih saat musim hujan tiba, hadirnya vitamin C memiliki manfaat untuk meningkatkan sistem kekebalan daya tahan tubuh agar lebih efektif.

Makanan yang mengandung vitamin C tidak hanya ditemukan pada jeruk melainkan dari berbagai makanan, seperti buah buni dan paprika merah. Selain dapat meningkatkan daya tahan tubuh, vitamin C juga mampu menangkal radikal bebas. Berikut, beberapa makanan sehat yang tepat dikonsumsi saat musim hujan, dilansir dari Boldsky.

Kubis

Kubis memiliki kandungan vitamin C, K, folat, mineral, serat, antioksidan dan senyawa anti-karsinogenik yang dikenal sebagai glucosinolates. Studi menunjukkan bahwa, sayuran ini dapat mengurangi kadar kolesterol, menurunkan risiko kanker dan diabetes. Makanan ini adalah salah satu yang harus dikonsumsi selama musim hujan.

Nanas


Ia merupakan sumber vitamin C dan memiliki enzim yang membantu untuk mengatasi pencernaan dan kembung. Selain itu, nanas juga memiliki kandungan air yang membuat tubuh terhidrasi. Namun sebaiknya konsumsi nanas dengan jumlah terbatas untuk menghindari diabetes.

Buah buni

Buah buni memiliki kandngan vitamin C dan sangat rendah gula. Selain itu, buah buni sangat baik untuk menjaga kesehatan jantung, pencernaan, sistem kekebalan tubuh dan otak.

Ceri

Ia adalah buah sekaligus penyembuh alami yang kaya akan vitamin C. Mengonsumsi buah ceri secara teratur dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mencegah peradangan dan membantu untuk waktu tidur lebih baik.

Lobak


Lobak memiliki kandungan vitamin C dan sangat rendah karbohidrat. Mengonsumsi ini dapat meningkatkan kekebalan tubuh, terutama saat musim hujan.

Rabu, 02 Desember 2015

Warna Kulit Pengaruhi Berapa Banyak Waktu Tidur

Waktu tidur orang dewasa adalah tujuh hingga sembilan jam sehari.
Berdasar sebuah studi yang dipublikasikan dalam The Journal Sleep, dikatakan bahwa orang Amerika kulit hitam lima kali lebih menderita kurang tidur dibandingkan mereka yang kulit putih.
Waktu tidur orang kulit hitam hanya enam jam atau bahkan kurang. Tentu saja ini kurang dari yang dianjurkan oleh para ahli. National Sleep Foundation merekomendasikan waktu tidur orang dewasa adalah tujuh hingga sembilan jam setiap malam. 
Studi: Warna Kulit Pengaruhi Berapa Banyak Waktu TidurDilansir dari laman Huffingtonpost, waktu tidur yang kurang akan berisiko terkena hipertensi, diabetes, depresi, obesitas dan kualitas hidup berkurang.  
Dr Xiaoli Chen dari Universitas Minnesota mengatakan bahwa sosial dan stres berhubungan dengan keluarga dan tuntutan pekerjaan, keuangan, diskriminasi berpengaruh negatif pada kualitas tidur.

Ternyata, bukan hanya orang kulit hitam yang menderita kurang tidur, Chen dan rekan-rekannya menemukan hal yang mengejutkan, sekitar 39 persen dari total 6.000 partisipan Cina-Amerika menderita sleep apnea, gangguan tidur yang serius dan bahkan sering tidak terdiagnosa.

Bahkan dari hasil survei yang didapat, partisipan Cina-Amerika 2,3 kali lebih mungkin mendapat tidur pendek sama seperti orang kulit putih. Sedangkan partisipan Hispanic 1,8 kali lebih mungkin mendapat tidur pendek dibanding partisipan kulit putih.

Konsumsi Daging Merah Bisa Tingkatkan Risiko Stroke

Mengonsumsi banyak daging merah ternyata berpotensi meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami stroke yang mengancam nyawa. Itu diungkapkan oleh studi yang belum lama di dilakukan oleh para peneliti di Jerman.

Mereka mengatakan bahwa protein dalam daging merah dapat mengakibatkan penyumbatan pada pembuluh darah, sehingga menyebabkan stroke iskemik.

Dilansir dari Food World News, orang yang asupan daging merahnya tinggi memiliki risiko mengalami stroke iskemik yang juga lebih tinggi setidaknya 47 persen lebih besar dari mereka yang jarang mengonsumsi daging merah.

"Tidak apa-apa mengonsumsi daging merah, tapi sebaiknya pilih daging merah tanpa lemak dan tetap batasi konsumsi Anda," kata Dr. Bernhard Haring dari Universitas Wurzburg di Jerman.

Para peneliti menganalisis hasil studi dari 11.000 orang berusia paruh baya yang setengahnya diteliti kondisi kesehatannya selama 23 tahun. Hasil studi menunjukkan bahwa daging merah pada akhirnya dapat meningkatkan risiko stroke iskemik.

Studi: Konsumsi Daging Merah Bisa Tingkatkan Risiko Stroke Dr. Haring dan timnya mengkaji informasi dari kuesioner tentang diet dari orang-orang berusia 45 hingga 64 tahun di Amerika Serikat sejak 1987. Mereka ingin mengevaluasi hubungan antara asupan protein dan stroke.

Studi tersebut lantas dibagi menjadi lima kelompok berbeda berdasarkan asupan protein dan jenis protein yang mereka konsumsi.

Studi ini membuktikan bahwa mereka yang sering mengonsumsi produk daging merah olahan memiliki risiko terkena stroke sebanyak 24 persen. Hasil tersebut juga mengungkapkan bahwa hanya konsumsi daging merah yang meningkatkan risiko stroke iskemik.

"Studi ini benar-benar memberitahu kita bahwa apa yang dimakan memengaruhi kesehatan jantung di masa depan," kata Dr Dearborn-Tomazos.

Gold price


gold price charts provided by goldprice.org