Blog Nur Wahyu

Nur Wahyu's world

Popular Posts





Jumat, 01 Januari 2016

Ngemil Malam Pertinggi Risiko Kanker Payudara

Ini bahaya dari kebiasaan ngemil sebelum tidur.

Ngemil Malam Pertinggi Risiko Kanker PayudaraBeberapa dari Anda, khususnya yang memiliki jam makan kurang teratur, pasti sering merasakan lapar di momen tertentu, sebelum jam makan datang. Hal inilah yang kemudian membuat keinginan untuk ngemil kian besar.

Namun sebuah fakta yang diungkap sebuah penelitian di Sekolah Kesehatan San Diego, menyatakan bahwa aktivitas ngemil sebelum tidur, bisa memberikan risiko kanker payudara.

Ya, kebiasaan ngemil di malam hari, khususnya bagi para wanita, ternyata bisa menyebabkan munculnya kanker payudara. Kunci penting dalam hal ini, ialah keseimbangan kadar gula dalam darah yang bisa menyebabkan munculnya kanker.

Penelitian yang dilakukan pada lebih dari 2000 wanita di Amerika Serikat, menunjukkan bahwa wanita yang tidak makan dalam waktu dekat dengan jam tidur, akan memiliki risiko kanker lebih kecil. Semakin lama waktu wanita tidak makan sebelum tidur, maka risiko kanker payudara akan lebih bisa ditekan.

Dilansir dari Dailymail, wanita yang tidak makan menjelang jam tidur, cenderung memiliki kadar gula darah seimbang, yang kemudian memengaruhi jumlah hormon dalam tubuh, yang berujung pada muncul atau tidaknya sel kanker di dalam tubuh.

Catherin Marinac, penulis dari penelitian ini mengungkapkan, "Kandungan glukosa berlebihan dalam tubuh, bisa merangsang munculnya sel kanker," jelasnya. Pertumbuhan sel kanker tersebut, menurut Chaterin bisa diperparah dengan jumlah insulin yang terlalu tinggi, yang ironisnya disebabkan oleh kandungan glukosa berlebih.

Sebanyak empat persen wanita yang terbukti memiliki gula darah yang seimbang, ternyata terbukti mengemil jauh dari jam tidur. Selain itu, jenis camilan yang Anda konsumsi, juga menentukan keseimbangan gula darah dalam tubuh yang memakannya.

Anda bisa memili jenis camilan yang sehat seperti buah dan sayur, yang memiliki kandungan gula yang cukup, namun tetap mengenyangkan.

Namun yang terpenting, menurut Catherin adalah menjaga pola makan teratur pada jam-jam sesuai. Hal ini akan menekan keinginan untuk ngemil. Dengan begitu, ngemil bisa terjaga dan kesehatan terpelihara.

Kamis, 31 Desember 2015

Wanita yang Sulit Belajar Nyetir Mobil Lebih Berisiko Kena Alzheimer

Penyakit alzheimer berkaitan erat dengan menurunnya kemampuan otak untuk mengingat. Tal hanya itu, baru-baru ini disebutkan bahwa kemampuan berpikir dan bergerak secara bersamaan juga berkaitan dengan risiko alzheimer.

Peneliti di York University, Kanada, mengungkapkan bahwa wanita yang merasa kesulitan untuk berpikir dan bergerak pada saat yang sama berisiko lebih tinggi terkena alzheimer. Salah satu kegiatan harian yang membutuhkan koordinasi gerak dan berpikir secara bersamaan yakni menyetir mobil.

"Sebab, kami menemukan hubungan antara aktivitas yang dilakukan dan masalah komunikasi di antara bagian otak berbeda yang dapat mempromosikan kegiatan berpikir dan bergerak secara simultan," tutur ketua peneliti Kara Hawkins.

Baca juga: Pria Ini Kena Alzheimer di Usia Muda Karena Mutasi Gen Langka

Untuk studi ini, Hawkins dan koleganya melibatkan 30 wanita, di mana 10 orang berusia di awal 20 tahun dan sisanya berusia 50 tahun atau lebih. Setengah dari peserta memiliki risiko tinggi alzheimer. Hawkins dan timnya pun melakukan scan otak peserta.

"Tujuannya yakni untuk melihat apakah ada gangguan kinerja kognitif-motorik pada kelompok berisiko tinggi dengan perubahan otak di bagian atas dan bawah seiring terjadinya penuaan," terang Hawkins dalam laporannya di Journal of Alzheimer, dan dikutip pada Kamis (2/4/2015).

Peneliti lainnya, Profesor Lauren Sergio mengatakan ia dan timnya melihat hubungan kerusakan fungsi kabel otak ketika seseorang melakukan aktivitas yang memerlukan kesimultanan gerak dan berpikir. Hasilnya, dikatakan Prof Sergio, terdapat kegagalan komunikasi.

"Studi kami juga menunjukkan tugas berbasis komputer yang dilakukan peserta pelajar bisa menjadi peringatan dini untuk risiko alzheimer. Setidaknya, tes seperti ini layak untuk dijadikan pengganti tes pencitraan otak yang mungkin sulit dilakukan secara rutin," imbuh Prof Sergio.

Rabu, 30 Desember 2015

9 Reasons Not to Skip Leg DayWhen you’re in the gym debating whether you should skip leg day, think about how important your legs are for the rest of your body! Work those muscles. (Photo: Pond5 / Life by DailyBurn)
Ladies and gentlemen of the gym, it’s time to talk about leg day. While so-called “mirror muscles” like your core, back and arms are typically more noticeable, you’re making a huge mistake if you’re only training above the belt. Your lower body is home to some of the biggest muscles in your body. Focus on workouts that challenge your bottom half and you’ll be rewarded with strong glutes, athletic quads, healthy hammies and toned calves. But it’s not all about looking good. As evidence, we present nine reasons to train your lower body. Because friends don’t let friends skip leg day.
1. You’ll be a better athlete.
The power generated from your lower half is essential for nearly every sport. Think of soccer players sprinting to the ball, basketball players jumping above the rim, or baseball players generating enough power to knock one out of the park. “A well-developed lower body will allow you to exert a maximal amount of force in a minimal amount of time, which in turn makes you faster and more explosive,” says Jen Sinkler, an author, personal trainer, former elite athlete and founder of Lift Weights Faster. “It’s very important for any athlete whose success depends on speed.”
2. You’ll reduce your risk of injury.
Lower-body strength could also be the difference between getting injured and staying in the game. Performing functional exercises, like lunges and squats, promotes stability in the knee, which, according to the American Council on Exercise, is your best bet to prevent an ACL tear. Sinkler, a former elite-level rugby player, says she recovered from a long-term cartilage injury (due to a muscle imbalance) by strengthening her posterior chain, otherwise known as the back of the body.
“Challenging these larger muscles requires more energy, which means your body will be burning more calories.”
3. You’ll burn more calories.
Whether or not weight loss is the goal, if you want to get the most bang for your buck at the gym, it all starts with the legs. “Working bigger muscles in multi-joint exercises like squats, deadlifts or lunges will require more ‘work’ from the heart and brain and higher levels of metabolism compared to exercising smaller muscle groups,” says Jon-Erik Kawamoto, CSCS, a Newfoundland-based personal trainer. Challenging these larger muscles requires more energy, which means your body will be burning more calories. Fun fact: Your gluteus maximus (aka your behind) is the largest muscle in your body.
4. You’ll improve your balance.
Giant biceps are no match for a patch of sidewalk ice. But having a strong lower body just might help you avoid a wipeout. Exercises like side lunges and deadlifts will increase your stability, develop your proprioception and help keep you ready for anything. Whether you’re an adrenaline sport junkie or a weekend warrior type, balance is essential for maintaining control of your body.
5. You’ll run faster and longer.
There’s more than one reason strength training can make you a better runner. Strength-based movements like squats and deadlifts will help develop your hips, which are typically a major source of injury for runners. Research also shows that strength training can help give endurance athletes a leg up on the competition. In one study, cyclists who strengthened their lower body demonstrated more power during the final sprint of a race than those who skipped the weights.

image

(Photo: Pond5)
6. You’ll increase your metabolism.
Not only will leg day make you speedier on the track, but it can also speed up your metabolism. It’s no secret that lifting weights will help athletes build and maintain muscle mass. And when your body composition has more muscle, “your whole engine runs faster,” says Sinkler. Strength training outperforms running, cycling, rowing and other standard cardio exercises when it comes to keeping metabolism revved up, Sinkler says.
7. You’ll relieve lower back pain.
If you sit for the majority of your day, odds are good that you experience some back pain from weak hamstrings and short and tight hip flexors. “[Most people] blame tight hamstrings and attempt to stretch them,” says Sinkler. “In actuality, they would be better off stretching the hip flexors and strengthening the hamstrings, glutes and abdominal muscles.”
8. You’ll increase your range of motion.
Think flexibility has nothing to do with weight training? Think again. Olympic weightlifters, elite CrossFit athletes and pro-level athletes from nearly all disciplines need mobile joints in order to maximize their power output. Even if you aren’t a top competitor, learning the correct movement patterns for exercises like the squat, deadlift and lunge will improve your range of motion, says Sinkler. Once you’ve got the movements and proper mobility down, you’ll be able to safely tackle more weight and ultimately increase your gains.
9. You’ll have superhero efficiency for everyday tasks.
Kawamoto notes that even if you aren’t an elite athlete, giving your legs attention will pay off each and every day. Picking up boxes, carrying groceries, or moving furniture will be easier when your lower body is used to squatting down and hinging at the hips. Even if your arms are strong, you’ll be more efficient when lifting heavy objects if you squat down and engage those glutes and hammies instead of straining your back.
Tips for Leg Day
Is it squat o’clock? Here’s what you need to know about getting a leg up on your next lower-body workout.
  • How often to hit it: Your workouts should be different depending on your goals. Runners should incorporate strength training on low to moderate mileage days. For gym goers looking to change their body composition, Sinkler says it’s best to rotate volume (number of sets), heavy weight and speed so your body never adapts to the demands of your workouts.
  • Which exercises are most efficient: Sinkler and Kawamoto both recommend squats, deadlifts and lunges, as well as single-leg variations of those movements. Skip lower body machine presses since they won’t engage your core as much as free weight exercises. If you enjoy bodyweight training, make sure to find new variations so you’ll keep challenging yourself and seeing progress.
  • What not to do: It’s well-known advice but worth repeating: To maximize results and prevent injury, never add more weight or attempt to go for speed until you’ve got the movement patterns down. Beginners should pay special attention to squat depth, posture and knee alignment. When in doubt, schedule some time with a certified strength coach or trainer to nail down the foundations before going heavy.

Selasa, 29 Desember 2015

Rahasia Cantik Wanita Jepang



Salah satunya adalah minum teh hijau.

Intip Rahasia Cantik Wanita JepangPernahkah Anda bayangkan, seorang perempuan Jepang dengan tubuh gemuk atau obesitas? Jika ya, tampaknya ini hanya sebuah imajimasi Anda. Karena nyatanya, persentase orang gemuk di Jepang adalah salah satu yang terendah di dunia, hanya 3,5 persen.
Mari kita lihat apa yang perempuan Jepang makan dan jenis gaya hidup apa yang mereka jalani sehingga tetap langsing. Cara-cara sederhana ini mungkin berguna untuk Anda juga. Jadi, apa yang dikonsumsi perempuan Jepang? Berikut makanan yang biasa dimakan wanita Jepang seperti dilansir laman Genius Beauty.

Nasi

Anda mungkin tahu bahwa beras merupakan makanan dasar dari masakan Asia dan unsur yang paling penting dalam nutrisi dari orang-orang Jepang. Nasi bukan hanya lauk utama, tetapi juga pengganti roti. 

Terlepas dari kenyataan bahwa beras adalah produk dengan kandungan karbohidrat yang tinggi, itu justru dianggap sebagai elemen utama dari diet Jepang. 

Ikan

Perempuan Jepang hampir tidak makan daging berlemak, tetapi mereka tidak bisa membayangkan sehari saja tanpa ikan segar dan makanan laut. Inilah yang memungkinkan mereka mendapatkan berat badan ideal. 

Anda mungkin juga tahu bahwa makanan laut adalah sumber yodium dan omega-3, yang mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, serta masalah dengan kelenjar tiroid.

Porsi kecil

Bahkan di restoran modern Jepang, mereka selalu menyajikan porsi yang kecil. Begitu pula di restoran Jepang di berbagai negara. Pada kenyataannya, ini adalah bagian dari sikap nyata orang Jepang terhadap makanan. 

Mereka tidak pernah makan banyak, hanya sebuah porsi sederhana. Dengan demikian, orang Jepang terbiasa pada prinsip dasar diet yang sehat sejak kecil, yakni makan dengan porsi sangat kecil lebih sering.

Cara memasak

Gorengan jelas bukanlah khas dari masakan Jepang. Jepang umumnya tidak terbiasa dengan makanan ini! Tentu saja, mungkin Anda pernah menemukan makanan Jepang yang dimasak dalam remah roti atau digoreng dalam minyak pada menu, tetapi perempuan Jepang makan dengan makanan yang dikukus atau direbus dalam kehidupan sehari-hari mereka. 

Teh hijau

Teh hijau tidak hanya sumber antioksidan, yang memperlambat proses penuaan, juga merupakan asisten setia dalam proses menurunkan berat badan, ini karena diuretik, yang bisa menghilangkan kelebihan cairan dalam tubuh. 

Upacara teh tradisional yang telah ada selama berabad-abad masih populer. Tentu saja, orang-orang Jepang tidak menghabiskan selama dua jam dengan ketel teh, tapi teh hijau dapat diminum beberapa kali dalam sehari.

Kedelai

Kaya protein, rendah lemak dan kalori, kedelai menyertai setiap makan di Jepang, mulai dari saus, susu kedelai atau tahu. Dengan demikian, tidak ada defisit protein nabati dalam diet Jepang, dan bahan ini diperlukan untuk membangun otot.

Gold price


gold price charts provided by goldprice.org