JUMLAH penderita penyakit kardiovaskular terus meningkat. Kalangan muda
pun sudah banyak yang terserang penyakit ini. Apa saja penyakit
kardiovaskular dan bagaimana mengatasinya? Penyakit jantung semakin
meningkat dari tahun ke tahun.
Pada 2000, kematian yang disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh
darah (kardiovaskular) menempati peringkat kelima. Sementara tahun ini,
jumlah kematian akibat penyakit tersebut sudah berada di peringkat
kedua. Bahkan penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama kematian
untuk penduduk usia di atas 45 tahun di seluruh dunia.
Hal ini tidak hanya dijumpai di negara maju, juga di negara berkembang
seperti Indonesia. Penyakit kardiovaskular adalah penyakit gangguan pada
jantung dan pembuluh darah. Karena sistem kardiovaskular sangat vital,
maka penyakit kardiovaskular sangat berbahaya bagi kesehatan. Ada banyak
macam penyakit kardiovaskular, tetapi yang paling umum dan paling
terkenal adalah penyakit jantung dan stroke.
Dalam banyak kasus, kelainan jantung baru terdeteksi saat terjadi
serangan jantung. merupakan penyakit kardiovaskular yang paling umum.
Penyebabnya adalah penyempitan pembuluh darah yang menyuplai otot
jantung. Pembuluh darah ini disebut pembuluh darah koroner. Penyakit
jantung koroner disebabkan faktor risiko, seperti tekanan darah tinggi,
kolesterol tinggi, usia tua, dan faktor keturunan.
Faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah meliputi faktor risiko
yang tidak dapat dimodifikasi, seperti riwayat penyakit keluarga, umur,
dan jenis kelamin. Sementara faktor risiko yang dapat dimodifikasi atau
dapat dikontrol, di antaranya hipertensi, merokok, diabetes melitus,
dislipidemia (metabolisme lemak yang abnormal), obesitas umum dan
obesitas sentral, kurang aktivitas fisik, pola makan tidak sehat,
konsumsi minuman beralkohol, dan stres.
Deteksi dini penyakit jantung dan pembuluh darah amat diperlukan. Dengan
demikian, dapat menurunkan prevalensi faktor risiko penyakit jantung
dan pembuluh darah, menurunnya angka kesakitan, kecacatan, dan kematian
akibat penyakit jantung serta pembuluh darah ini. Berdasarkan kenyataan
ini, OMNI Hospital Pulomas, yang bertujuan memenuhi kebutuhan kesehatan
masyarakat, meresmikan fasilitas Cath Lab pada 25 November 2015.
“Kami mengucap syukur atas kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat
kepada Omni Hospital Pulomas selama 43 tahun. Kami berkomitmen selalu
memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat, itulah visi
dan misi kami. Setelah peresmian Chemo Center pada 2014 lalu, pada 2015
ini kami meresmikan fasilitas baru yang bertempat di lantai 2 Omni
Hospital Pulomas, yakni Cath Lab,” ujar Dr Maria Theresia Yulita MARS
selaku Group Medical Director.
Maria melanjutkan, Cath Lab memiliki fungsi pemasangan ring pada jantung
dan tindakan kateterisasi. “Jika sudah ada penyumbatan di pembuluh
darah, sudah seharusnya dilakukan pemasangan ring pada jantung agar
kerja jantung kembali normal,” ujarnya. Tindakan kateterisasi dilakukan
jika seseorang memiliki riwayat sakit jantung atau mengeluhkan seringnya
sesak dada.
Sebelum tindakan kateterisasi, seseorang harus melalui beberapa tahapan
prosedur pengecekan. Hal ini dikarenakan keluhan sesak dada belum tentu
adanya penyempitan pada pembuluh darah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar