Penyakit alzheimer berkaitan erat dengan menurunnya kemampuan otak untuk
mengingat. Tal hanya itu, baru-baru ini disebutkan bahwa kemampuan
berpikir dan bergerak secara bersamaan juga berkaitan dengan risiko
alzheimer.
Peneliti di York University, Kanada, mengungkapkan
bahwa wanita yang merasa kesulitan untuk berpikir dan bergerak pada saat
yang sama berisiko lebih tinggi terkena alzheimer. Salah satu kegiatan
harian yang membutuhkan koordinasi gerak dan berpikir secara bersamaan
yakni menyetir mobil.
"Sebab, kami menemukan hubungan antara
aktivitas yang dilakukan dan masalah komunikasi di antara bagian otak
berbeda yang dapat mempromosikan kegiatan berpikir dan bergerak secara
simultan," tutur ketua peneliti Kara Hawkins.
Baca juga: Pria Ini Kena Alzheimer di Usia Muda Karena Mutasi Gen Langka
Untuk
studi ini, Hawkins dan koleganya melibatkan 30 wanita, di mana 10 orang
berusia di awal 20 tahun dan sisanya berusia 50 tahun atau lebih.
Setengah dari peserta memiliki risiko tinggi alzheimer. Hawkins dan
timnya pun melakukan scan otak peserta.
"Tujuannya yakni untuk
melihat apakah ada gangguan kinerja kognitif-motorik pada kelompok
berisiko tinggi dengan perubahan otak di bagian atas dan bawah seiring
terjadinya penuaan," terang Hawkins dalam laporannya di Journal of
Alzheimer, dan dikutip pada Kamis (2/4/2015).
Peneliti lainnya,
Profesor Lauren Sergio mengatakan ia dan timnya melihat hubungan
kerusakan fungsi kabel otak ketika seseorang melakukan aktivitas yang
memerlukan kesimultanan gerak dan berpikir. Hasilnya, dikatakan Prof
Sergio, terdapat kegagalan komunikasi.
"Studi kami juga
menunjukkan tugas berbasis komputer yang dilakukan peserta pelajar bisa
menjadi peringatan dini untuk risiko alzheimer. Setidaknya, tes seperti
ini layak untuk dijadikan pengganti tes pencitraan otak yang mungkin
sulit dilakukan secara rutin," imbuh Prof Sergio.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar