Bagaimana meraciknya?
Bagaimana jadinya jika sebuah telur asin saat dimakan ternyata berasa soto? Tentu menggiurkan dan membuat kita penasaran. Apalagi konon kabarnya, dengan cukup mencecapi telur itu, sama dengan kita mencicipi satu mangkuk soto nan lezat. |
| Telur Asin |
Dwi Purnami, penggagas telur rasa soto, menuturkan proses pembuatan telur asin rasa soto pada dasarnya sama seperti pembuatan telur asin biasa.
Sebelumnya, beberapa bumbu dapur seperti daun jeruk, kayu manis, cengkeh dan serai disangrai. Sembari menunggu bumbu disangrai, telur–telur bebek dibersihkan, untuk membuka pori–pori kulit luar telur.
Sementara itu, disiapkan garam dapur, bumbu soto kemasan serta batu bata merah yang sudah dihancurkan, ditambah dengan bumbu–bumbu yang sudah disangrai tadi dan diaduk hingga merata.
Kemudian satu persatu telur ditutup dengan lapisan adonan hingga berbentuk bulatan–bulatan dan didiamkan selama tujuh hingga sepuluh hari agar bumbu meresap ke dalam telur.
"Kini semakin banyak peminatnya. Sudah sepuluh tahun saya fokus dengan usaha ini, sehingga membuat telur rasa soto ini makin populer," ujar Dwi, Senin 20 April 2015.
Dalam satu minggu, mereka bisa memanen telur sebanyak sekitar 180 butir telur asin rasa soto, yang biasa mereka pasarkan ke warga sekitar, serta salah satu toko modern di Kota Yogyakarta.
Pembeli juga menyambut baik adanya telur asin dengan rasa yang unik, yang harganya tidak begitu jauh berbeda dari telur asin biasa. Tiga butir telur dijual dengan harga Rp10.000 per butirnya.
"Rasanya betul-betul gurih. Makan satu butir berasa makan satu mangkuk soto," ujar salah seorang pembeli Carol.
Namun sayangnya, ketersediaan telur bebek belum bisa terpenuhi setiap hari, lantaran belum banyak masyarakat yang beternak bebek. Mereka berharap dukungan dari pemerintah, untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat agar semakin banyak yang beternak bebek yang sebenarnya memiliki prospek menjanjikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar