Blog Nur Wahyu

Nur Wahyu's world

Popular Posts





Rabu, 20 Juni 2012

Jaga Hati dari Hepatitis

Hepatitis merupakan salah satu penyakit yang membayakan jika tidak segera ditangani. Penyakit yang menyerang hati atau liver ini semakin berbahaya karena gejalanya yang tidak selalu tampak. Mengetahui lebih jauh tentang hepatitis dapat membantu Anda dan orang yang Anda sayangi dari penyakit ini. 
Fungsi utama dari hati atau liver adalah menyaring racun-racun yang ada pada darah. Selain itu, masih ada sekitar 500 fungsi lain dari hati. Jika seseorang menderita hepatitis, yang merupakan peradangan pada hati atau liver ini, dapat menghancurkan kesehatan orang tersebut secara keseluruhan karena racun tetap mengendap pada darah dan merusak atau mengganggu kerja organ lain. Akibat lainnya adalah hati menolak darah yang mengalir sehingga tekanan darah menjadi tinggi dan pecahnya pembuluh darah.
Rusaknya fungsi hari atau liver ini dapat disebabkan karena seseorang mengkonsumsi alkohol secara berlebihan atau karena termakan racun yang membebani kerja liver dan mengakibatkan fungsi hati menjadi rusak. Tetapi, pada kebanyakan kasus, hepatitis disebabkan oleh virus yang ditularkan penderita hepatitis.
Ada 5 macam virus hepatitis yang dinamai sesuai abjad. Kelima virus itu adalah virus hepatitis A (VHA), virus hepatitis B (VHB), virus hepatitis C (VHC), virus hepatitis D (VHD) dan virus hepatitis E (VHE). Virus-virus ini terus berkembang dan bahkan diperkirakan sedikitnya masih ada 3 virus lagi yang dapat menyebabkan hepatitis.
Virus yang paling banyak menjangkiti manusia adalah VHB, penyebab hepatitis B. Diperkirakan 1 dari 3 orang yang ada di bumi pernah terinfeksi. Sekitar 350 juta hidup dengan virus mengendap pada tubuhnya dan berpotensi menulari orang lain. Sekitar 78% pengidap hepatitis menimpa penduduk Asia dan pulau-pulau di daerah Pasifik. Virus ini menyebabkan kematian sedikitnya 600.000 orang per tahun.

Gejala Hepatitis

Beberapa gejala yang umum dari hepatitis adalah rasa nyeri atau sakit pada perut bagian kanan, badan lemas, mual, demam dan diare. Pada beberapa kasus juga ditemukan gejala seperti akan flu dan sakit kuning yang ditandai kulit dan mata yang terlihat kuning. Tetapi, gejala penyakit hepatitis tidak selalu tampak, khususnya pada kebanyakan kasus yang menimpa anak-anak.
Virus dapat berpindah dari seorang penderita ke orang yang sehat. Jika kekebalan tubuh seseorang sedang lemah, virus akan menjangkiti tubuh orang yang sehat. Walau sebenarnya, virus dapat dibersihkan oleh antibodi manusia itu sendiri jika sistem kekebalan tubuhnya baik.

Hepatitis A

Virus hepatitis A biasa terdapat pada kotoran penderitanya. Virus dapat hidup pada air atau es batu. Cara penyebaran virus ini adalah karena meminum air yang tercemar VHA. Bisa juga karena mengkonsumsi makanan yang tidak dimasak dengan benar sehingga virus tetap hidup pada makanan atau karena orang yang mempersiapkan makanan tidak terbiasa cuci tangan dengan benar terlebih dahulu, padahal mungkin saja pada tangannya terdapat virus hepatitis A. Tidak mencuci tangan sehabis menggunakan toilet juga menyebabkan virus ada pada kotoran manusia ini akhirnya berpindah.

Hepatitis B

Penularan virus hepatitis B (VHB) biasanya melalui darah atau cairan tubuh seperti air liur, cairan vagina, atau air mani yang masuk dalam aliran darah orang sehat. Ini karena hepatitis B terdapat dalam darah dan cairan tubuh tersebut. Tranfusi darah, darah pada pisau cukur, perawatan gigi, gunting kuku, jarum suntik atau jarum yang digunakan untuk membuat tato dapat memindahkan sejumlah kecil darah yang terinfeksi virus hepatitis. Bahkan noda darah yang sudah mengering dapat menulari orang lain selama 1 minggu sejak menempel pada suatu benda. Cara lain penyebaran virus ini adalah karena terbawa dari sejak kandungan dari seorang ibu yang terinfeksi dan karena hubungan seks.

Hepatitis C

Pengindap hepatitis C biasanya ditularkan dengan cara yang hampir sama dengan penularan hepatitis B, tetapi pada kebanyakan orang adalah karena jarum suntik.

Menangangi Hepatitis

Perawatan dini harus segara dilakukan agar penderita dapat disembuhkan, karena semakin lambat ditangani, virus akan semakin merusak hati dan bahkan menjadi kanker. Tetapi, kadangkala karena tidak menampakkan gejala yang jelas, kebanyakan orang tidak menyadari kalau dalam tubuhnya sudah berdiam virus hepatitis dan terlanjur hati sudah menjadi rusak parah.
Vaksinasi dapat diberikan agar seseorang mendapatkan antibodi dari virus hepatitis A (VHA) dan virus hepatitis B (VHB). Namun, untuk hepatitis C tidak ada vaksinasi untuk mencegahnya. Walau seseorang belum terindikasi virus ini tetapi pemberian vaksin dapat mencegah virus merusak hati karena gejala hepatitis bisa saja baru muncul puluhan tahun kemudian. Pemberian vaksin khususnya perlu diberikan pada anak-anak karena kekebalan tubuh mereka lebih lemah untuk membersihkan virus hepatitis dibandingkan orang dewasa.
Jika kondisi hati sudah rusak parah, pilihannya adalah melakukan pencangkokkan hati. Tetapi, ini akan sulit karena donor hati yang ada lebih sedikit dibandingkan daftar tunggu dari penderita yang membutuhkan hati.
Penderita hepatitis seharusnya mengkonsumsi makanan yang bergizi dan istirahat yang cukup agar tubuh mampu bertahan menghadapi virus ini dan mencegah jumlah virus semakin banyak yang akan menggeroti kesehatan penderitanya.
Gizi dan istirahat yang baik juga harus dipenuhi untuk semua, karena bisa saja tanpa sepengetahuan kita, virus menulari dan menyerang hati atau liver. Tetapi, dengan kekebalan tubuh yang kuat, tubuh akan mampu menangani virus hepatitis yang membahayakan ini.

Rabu, 30 Mei 2012

Berjuang untuk memasok sanitasi

JAKARTA, : baru-baru ini dirilis di Indonesia 2010 survei kesehatan nasional menunjukkan dasar negara itu adalah membuat kemajuan pada beberapa kesehatan yang berhubungan dengan Millenium Development Goals (MDGs), tetapi masih berjuang untuk menyediakan akses ke air minum yang aman dan sanitasi.
"Ada penurunan tingkat akses rumah tangga terhadap sumber air minum meningkat, terutama di perkotaan," kata laporan itu.
Selain itu, negara itu perlu menurunkan prevalensi anak kurus dengan setidaknya 2,4 persen pada tahun 2015 untuk mengurangi setengah proporsi penduduk yang menderita kelaparan menjadi 15,5 persen, yang diukur dengan tingkat anak-anak kekurangan berat badan di bawah usia lima, kata laporan itu.
Berikut adalah beberapa highlights dari survei:
* Rumah tangga yang dikonsumsi kurang dari 20 liter air per hari / orang - 14%* Rumah tangga (pedesaan dan perkotaan) dengan akses terhadap air minum yang baik - 45,1% (di ibukota Jakarta - 25,9%)* Rumah tangga dengan akses ke sanitasi yang baik - 55,5%* Rumah tangga nasional yang buang air besar terbuka berlatih - setidaknya 17,2%* Underweight (berat untuk rasio umur) anak di bawah lima tahun - 17,9% (18,4% pada tahun 2007)* Parah kekurangan berat badan balita - 4,9%* Delapan belas dari 32 provinsi di memiliki tingkat lebih tinggi dari anak-anak kekurangan berat dari rata-rata nasional, dengan yang tertinggi berada di Kalimantan Tengah pada 22,3%* Malnutrisi kronis (yang diukur dengan pengerdilan, atau Rasio tinggi terhadap usia) di antara balita - 35,7% (36,7% pada tahun 2007)* Prevalensi wasting (berat untuk rasio tinggi, kekurangan gizi akut) - 13,3% (13,6% pada tahun 2007)* Proporsi penduduk Indonesia yang mengonsumsi kurang dari kebutuhan minimum harian - 40,7%* Anak-anak berusia 12-23 bulan yang menerima vaksinasi campak - 74,5%* Tingkat kelahiran dihadiri oleh tenaga kesehatan terampil pada tahun 2009 - 82,2% (75,4% pada tahun 2007; 40,7% pada tahun 1990)* Ibu hamil yang menerima antenatal check-up oleh tenaga kesehatan terampil - 83,8%* Indonesia berusia 15 ke atas yang sadar akan HIV / AIDS - 57,5%* Mereka yang tahu HIV dapat ditularkan melalui hubungan seks tanpa kondom dan penggunaan narkoba suntikan - 51,4%* Baru didiagnosis kasus malaria - 22,9 per 1.000 orang* Provinsi merekam kasus malaria yang paling - (261,5 Papua, Papua Barat 253,4, Nusa Tenggara Timur dan Maluku Utara 117,5 103,2)* Proporsi penduduk dengan malaria yang tercatat selama bulan terakhir dari survei - 10,6%* Proporsi populasi dengan tuberkulosis didiagnosis dari 2009-2010 - 725 per 100.000 orang* Indonesia berusia 15 ke atas yang merokok setiap hari - 28,2%* Perokok yang mengkonsumsi antara satu dan 10 batang sehari - 52,3% 

Gold price


gold price charts provided by goldprice.org