Terlalu ngoyo berlari bisa memicu serangan jantung.
Tubuh lebih fit dan langsing, kerap jadi resolusi paling umum di tahun baru. Tentu saja, guna mencapainya dibutuhkan komitmen, persistensi dan kerja keras. Adapun, cara yang ditempuh banyak orang adalah dengan berdiet dan olahraga rutin.
Lari, jadi olahraga favorit karena terbukti bisa cepat menurunkan berat badan, selain menjaga tubuh tetap fit.
Namun, sebuah studi menyebutkan bahwa jalan kaki dan
berlari kecil justru lebih sehat dibanding ngoyo berlatih untuk maraton.
Alasannya, latihan yang terlalu ekstrem, terutama jika tubuh tidak
terbiasa berolahraga keras, justru buruk bagi kesehatan.
jalan kaki |
Banyak risiko kesehatan mengintip di balik jadwal ketat
berlari puluhan kilometer setiap hari. Di antaranya mudah pikun, tulang
dan gigi rapuh, menurunnya gairah seksual serta kesuburan, cedera otot,
kekebalan tubuh menurun, hingga serangan jantung. Tidak hanya itu,
latihan yang terlalu ekstrem cenderung menyebabkan cedera.
Dilansir Daily Mail, Steve Berkman, fisioterapis
asal London melaporkan terdapat peningkatan signifikan jumlah perempuan
yang mencoba tantangan olahraga maraton dan triatlon. Padahal
sebelumnya, mereka bukan atlet.
"Jika tubuh diforsir melakukan sesuatu yang tidak biasa,
seperti berlatih olahraga terlalu ekstrem, akibatnya adalah cedera otot.
Sementara itu, risiko jangka panjangnya adalah tulang dan gigi yang
cepat rapuh serta serangan jantung," ujar Berkman.
Studi lain, yang dilakukan ilmuwan asal Denmark selama 12
tahun terhadap 5.000 partisipan acak, menunjukkan bahwa olahraga
moderat, seperti berlari ringan atau berjalan cepat tiga kali sepekan
dalam kurun waktu total 2,5 jam, punya tingkat kematian lebih rendah
dibanding mereka yang tidak berolahraga sama sekali dan mereka yang
berolahraga keras.
Adapun studi selama 9 tahun oleh Universitas Oxford
terhadap lebih dari 1 juta wanita, menyebutkan bahwa mereka yang
melakukan olahraga ringan seperti berjalan cepat, jogging dan bersepeda
santai ataupun berkebun, selama empat kali sepekan, punya risiko 20
persen lebih rendah terkena serangan jantung, stroke dan penyumbatan
pembuluh darah.
Di sisi lain, studi tersebut menemukan bahwa wanita yang
melakukan aktivitas olahraga berat setiap hari, justru punya risiko
tinggi terkena stroke dan penyakit jantung.
"Jika tujuan Anda adalah hidup sehat dan panjang umur,
berlari kecil atau berjalan cepat jauh lebih baik dibanding mengejar
target berlari maraton," papar Ketua Peneliti Copenhagen City Heart
Studies, Dr. Peter Schnor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar