Salah satunya, menimbulkan rasa ketagihan.
Konsumsi gula yang berlebihan dapat memberikan dampak yang buruk bagi kesehatan jantung dan keseimbangan bobot tubuh. Kadar gula yang berlebihan dalam darah juga bisa mendatangkan gangguan kesehatan seperti diabetes, yang menjadi penyakit yang cukup mematikan di Indonesia.
Namun, tahukan Anda, konsumsi gula yang berlebihan juga
bisa memberikan dampak pada otak. Apa saja? Berikut ulasan lengkapnya,
menurut laman Huffington Post:
gula |
Bikin ketagihan
Memakan makanan manis, akan menghidupkan salah satu
reseptor kecap di bagian lidah, yang kemudian akan mengantarkan sinyal
pada otak dan memberikan perasaan nyaman dan nikmat bagi yang
memakannya.
Namun, ketika konsumsi makanan manis berlebihan, sinyal
yang ditangkap oleh otak akan terlalu sering teraktivasi, yang kemudian
akan memunculkan beberapa masalah, seperti munculnya rasa ketagihan,
yang akan membuat Anda selalu ingin memakan makanan manis lagi dan lagi.
Merusak memori
Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2012
menyatakan bahwa konsumsi gula yang berlebihan, khususnya fruktosa,
terbutki dapat memerlambat kerja otak, terutama dalam hal mengingat atau
menyimpan memori. Pasalnya, kadar gula yang berlebihan terbukti dapat
merusak sel otak dan menyebabkan kerusakan pada sel-sel di dalam otak.
Selain itu, menurut Dr. Fernando Gomez-Pinila, sang peneliti, konsumsi
gula yang berlebihan juga bisa menyebabkan terganggunya fungsi kognisi
pada otak, yang berdampak pada terganggunya kemampuan belajar dan
berkembang pada anak.
Menyebabkan depresi dan kecemasan
Memakan makanan manis, memang mampu memberikan perasaan
bahagia pada penikmatnya. Namun dalam kadar yang berlebihan, konsumsi
gula ini, justru bisa memberikan dampak yang berkebalikan, yakni
munculnya perubahan mood, halusinasi, dan dapat berujung pada serangan
depresi.
Hal ini dibenarkan oleh Dr. Datis Kharrizan, seorang alhi
medikasi yang menyebutkan bahwa, "Kandungan gula dan karbohidrat
berlebih, dapat merusak bagian neurotransmiter, saraf penyeimbang mood,
yang berkontribusi dalam datangnya depresi," ujarnya.
Makanan manis yang berpengawet, menurut Datis, juga bisa
menyebabkan adanya peradangan pada otak yang bisa semakin membuat
depresi semakin parah.
Pertinggi risiko alzheimer
Dalam jangka panjang, konsumsi gula yang berlebihan bisa
memertinggi risiko penyakit alzheimer. Pasalnya, konsumsi gula yang
berlebihan dapat menyebabkan peradangan berlebihan pada otak yang
kemudian akan menurunkan kinerja otak yang berhubungan dengan kemampuan
kognitif dan emosional seseorang, yang merupakan sebuah gejala dari
penyakit alzheimer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar