Blog Nur Wahyu

Nur Wahyu's world

Popular Posts





Minggu, 30 Oktober 2011

SANGKAKALA KIAMAT DI TEMUKAN

Sekitar enam tahun silam sekelompok ilmuwan yang dipimpin oleh Prof. Frank Steiner dari Universitas Ulm, Jerman melakukan observasi terhadap alam semesta untuk menemukan bentuk sebenarnya dari alam semesta raya ini sebab prediksi yang umum selama ini mengatakan bahwa alam semesta berbentuk bulat bundar atau prediksi lain menyebutkan bentuknya datar saja.
Menggunakan sebuah peralatan canggih milik NASA yang bernama “Wilkinson Microwave Anisotropy Prob” (WMAP), mereka mendapatkan sebuah kesimpulan yang sangat mencengangkan karena menurut hasil penelitian tersebut alam semesta ini ternyata berbentuk seperti terompet.
Di mana pada bagian ujung belakang terompet (baca alam semesta) merupakan alam semesta yang tidak bisa diamati (unobservable), sedang bagian depan, di mana bumi dan seluruh sistem tata surya berada merupakan alam semesta yang masih mungkin untuk diamati (observable)


Bentuk Alam Semesta
Di dalam kitab Tanbihul Ghofilin Jilid 1 hal. 60 ada sebuah hadits panjang yang menceritakan tentang kejadian kiamat yang pada bagian awalnya sangat menarik untuk dicermati.
Abu Hurairah ra berkata : Rasulullah saw bersabda :“Ketika Allah telah selesai menjadikan langit dan bumi, Allah menjadikan sangkakala (terompet) dan diserahkan kepada malaikat Isrofil, kemudian ia letakkan dimulutnya sambil melihat ke Arsy menantikan bilakah ia diperintah”. Saya bertanya : “Ya Rasulullah apakah sangkakala itu?” Jawab Rasulullah : “Bagaikan tanduk dari cahaya.” Saya tanya : “Bagaimana besarnya?” Jawab Rasulullah : “Sangat besar bulatannya, demi Allah yang mengutusku sebagai Nabi, besar bulatannya itu seluas langit dan bumi, dan akan ditiup hingga tiga kali. Pertama : Nafkhatul faza’ (untuk menakutkan). Kedua : Nafkhatus sa’aq (untuk mematikan). Ketiga: Nafkhatul ba’ats (untuk menghidupkan kembali atau membangkitkan).”
Dalam hadits di atas disebutkan bahwa sangkakala atau terompet malaikat Isrofil itu bentuknya seperti tanduk dan terbuat dari cahaya. Ukuran bulatannya seluas langit dan bumi. Bentuk laksana tanduk mengingatkan kita pada terompet orang – orang jaman dahulu yang terbuat dari tanduk.
Kalimat seluas langit dan bumi dapat dipahami sebagai ukuran yang meliputi/mencakup seluruh wilayah langit (sebagai lambang alam tak nyata/ghoib) dan bumi (sebagai lambang alam nyata/syahadah). Atau dengan kata lain, bulatan terompet malaikat Isrofil itu melingkar membentang dari alam nyata hingga alam ghoib.
Jika keshohihan hadits di atas bisa dibuktikan dan data yang diperoleh lewat WMAP akurat dan bisa dipertanggungjawabkan maka bisa dipastikan bahwa kita ini bak rama – rama yang hidup di tengah – tengah kaldera gunung berapi paling aktif yang siap meletus kapan saja.
Dan Allah telah mengabarkan kedahsyatan terompet malaikat Isrofil itu dalam surah An Naml ayat 87 : “Dan pada hari ketika terompet di tiup, maka terkejutlah semua yang di langit dan semua yang di bumi kecuali mereka yang di kehendaki Allah. Dan mereka semua datang menghadapNya dengan merendahkan diri.”
Makhluk langit saja bisa terkejut apalagi makhluk bumi yang notabene jauh lebih lemah dan lebih kecil. Pada sambungan hadits di atas ada sedikit preview tentang seperti apa keterkejutan dan ketakutan makhluk bumi kelak.
“Pada saat tergoncangnya bumi, manusia bagaikan orang mabuk sehingga ibu yang mengandung gugur kandungannya, yang menyusui lupa pada bayinya, anak – anak jadi beruban dan setan – setan berlarian.”
Ada sebuah pertanyaan yang menggelitik, jika terompetnya saja sebesar itu, bagaimana dengan peniupnya dan bagaimana pula Sang Pencipta keduanya? Maha Besar Engkau Ya Allah, Allahu Akbar!

Kamis, 27 Oktober 2011

Status Masih Siaga, Gunung Anak Nelayan Dilarang dari Turis dan Nelayan


Kamis, 27 Oktober 2011 05:23 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, CINANGKA, SERANG - Pos pemantau Gunung Anak Krakatau (GAK) di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten kini melarang nelayan maupun turis mendekat ke lokasi kegempaan sampai radius dua kilometer.

"Rekomendasi yang dikeluarkan oleh Pusat Viulkanalogi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih melarang nelayan maupun turis mendekat ke lokasi kegempaan GAK sampai radius dua kilometer," kata Kepala Pos Pemantau di Cinangka, Serang, Anton Tripambudi, Kamis (27/10).

Dia menjelaskan bahwa larangan mendekat ke lokasi kegempaaan itu, dikarenakan aktivitas kegempaan yang terjadi pada GAK masih pada level III atau siaga. "Dikhawatirkan, akibat lebih dekat ke lokasi kegempaan, nelayan maupun turis terkena material vulkanik GAK," katanya menambahkan.

Sementara itu, salah seorang nelayan Cinangka, Rudi Hermawan yang biasa mencari ikan di sekitar GAK mengaku tidak berani mendekat setelah status dan aktivitas kegempaan GAK meningkat. "Saya tidak berani mendekat ke GAK, karena gunung itu mengalami fase peningkatan status," katanya.

Dia mengaku, akibat meningkatnya status GAK, dirinya sering melihat asap berwarna putih maupun kelabu keluar dari gunung tersebut.

"Kadang asapnya terlihat dari pesisir Pantai Cinangka, tapi kalau sedang cuaca buruk asap tidak terlihat, tapi setiap kali saya berada di Selat Sunda, atau lima kilometer dari GAK, saya selalu melihat asap mengepul keatas yang keluar dari GAK," katanya menambahkan.

Rabu, 26 Oktober 2011

Bupati Semarang Bantah Berikan Suap

Penulis : Achmad Safuan Rabu, 26 Oktober 2011 09:49 WIB      


SEMARANG--MICOM: Bupati Semarang Munjirin mengaku tidak pernah memberikan uang atau apa pun kepada anggota dewan seperti yang dilaporkan ke Polda Jateng oleh anggota dewan.

"Saya tidak pernah memberikan uang ataupun apapun kepada anggota dewan, saya akan tuntut balik mereka," kata Bupati Semarang Munjirin kepada Media Indonesia, Rabu (26/10), di Ungaran, Kabupaten Semarang.

Dalam proses rapat interpelasi, demikian Munjirin, semua berjalan lancar dan sudah selesai dan tinggal menunggu keputusan, sehingga sebagai bupati hanya menunggu proses lebih lanjut saja.

"Untuk kepentingan apa saya memberikan uang kepada dewan," tambahnya.

Dengan adanya laporan suap tersebut, Munjirin memperkirakan hal itu terkait masalah politik atas kepemimpinannya di Kabupaten Semarang, karena dimungkinkan masih ada pihak yang tidak bisa menerima kekalahan dan terpilihnya dirinya sebagai bupati.

"Mungkin belum ada yang legowo atas terpilihnya saya sebagai Bupati Semarang, sehingga kedepan saya hanya berpikir bagaimana mewujudkan harapan rakyat Semarang ini saja," kata Munjirin.

Sebelumnya, diduga memberikan suap kepada anggota DPRD Kabupaten Semarang saat menggelar rapat interpelasi terhadap beberapa kebijakan, Bupati Semarang Munjirin dilaporkan ke Polda Jateng.

Anggota Komisi A DPRD Kabupaten Semarang Husni Anisah dengan ditemani tiga anggota DPRD Semarang lainnya, anggota Komisi B Weningtyas serta anggota dewan dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera yakni Agus W dan Nur Fathon melaporkan Munjirin ke Polda Jateng.

Empat anggota dewan di Kabupaten Semarang tersebut melaporkan sang bupati ke kantor Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah setelah sebelumnya sepekan menunggu kejelasan tentang amplop yang akan dibagikan kepada anggota dewan saat menggelar rapat interpelasi di sebuah hotel itu.

Selain melaporkan dugaan suap itu, Keempat anggota DPRD Kabupaten Semarang tersebut juga membawa 33 amplop berisi uang dalam sebuah tas sebagai barang bukti laporan dugaan penyuapan oleh Bupati Semarang. (AS/OL-10)

PKS Usul Status KPK Dipermanenkan

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Energi pemerintah, DPR, dan masyarakat selama ini habis untuk membahas kelembagaan KPK. Karena alasan tersebut, PKS mengusulkan KPK menjadi sebuah lembaga permanen agar nantinya seluruh elemen bangsa bisa fokus pada pemberantasan korupsi dan bukan mendiskursuskan kelembagaan KPK.
"KPK layak dipermanenkan statusnya," ujar anggota Komisi III DPR Fraksi PKS, Aboe Bakar Al Habsyi, ketika dihubungi Republika, Rabu (26/10).
Aboe menyebutkan Revisi Undang-undang KPK merupakan sebuah kebutuhan penguatan dan bukan upaya pengkerdilan. Pemberantasan korupsi sama saja dengan penangkapan pencuri atau penanganan tindak pidana lainnya.
''Jadi, tindakan korupsi merupakan proses tak berkesudahan. Ini karena kejahatan korupsi tetap ada bersama perkembangan masyarakat,'' ujarnya.
Karena itu, pihaknya sedang mendiskusikan untuk meneguhkan KPK sebagai sebuah lembaga permanen. PKS, kata Aboe, memiliki beberapa poin yang akan diajukan dalam revisi UU KPK.
Salah satu poin tentang kewenangan surat perintah pemberhentian penyidikan (SP3). Ia menilai SP3 perlu dipahami bahwa pemberian kewenangan ini tidak berkaitan dengan pelemahan KPK. Sehingga, soal mau dipakai atau tidak itu terserah penyidik.

Menurutnya, kewenangan SP3 diperlukan sebagai upaya harmonisasi hukum acara sebagaimana proses acara dalam hukum pidana. SP3 dianggapnya merupakan instrumen yang digunakan sebagai strategi keluar bila sebuah perkara tidak layak untuk dilanjutkan. Umpama, ada kekhilafan pada prosesnya atau tidak ada bukti dan fakta hukum.

Minggu, 16 Oktober 2011

Perjalanan Seorang Mahaguru Mumpuni

      Nama Prof Dr H BagirbManan SH MCL tentu tidak asing lagi dalam dunia hukum dan ketatanegaraan Indonesia. Sosok pria kelahiran Lampung, 6 Oktober 1941 ini tidak dapat dilepaskan dari dunia hukum, termasuk pembangunan hukum dan penegakan hukum di Indonesia.
    Dilihat dari semua sumbangsihnya terhadap dunia hukum dan pembangunan hukum, tidak berlebihan kiranya jika dikatakan bahwa sumbangan Prof Bagir Manan sangat besar. Prof Bagir Manan telah menyumbangkan pemikiran dan tenaganya terhadap dunia hukum, baik sebagai akademisi, politikus, birokrasi, maupun praktisi. Pengabdian tersebut dilalui Prof Bagir Manan selama lebih dari empat puluh tahun tanpa henti dan tanpa cela.
    Dilihat dari masa pengabdian itu,pengabdian Prof Bagir Manan dapat dianggap melebihi rata-rata pengabdian pegawai negeri pada umumnya. Sangat wajar ketika Universitas Padjadjaran dalam rangka Dies Natalis ke-54 tahun ini menganugerahkan Penghargaan Karya Bhakti Mahaguru kepada beliau. Jauh sebelum itu, Menteri Pertahanan dan Keamanan Republik Indonesia telah menganugerahkan Satya Lencana Penegak pada 1967.
      Pengabdian Kecintaan Prof Bagir Manan terhadap profesi dosen sudah dimulainya ketika Bagir Manan muda yang masih berstatus mahasiswa diangkat sebagai asisten mahasiswa pada 1964. Pilihan profesi Bagir Manan muda tidak berubah setelah menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran pada 1967. Selanjutnya, Bagir Manan diangkat sebagai dosen tetap pada almamaternya, yang kemudian ditekuninya lebih dari empat dasawarsa. Dalam menunjang pekerjaannya sebagai dosen, Bagir Manan melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.
   Pendidikan masternya (S-2) diraih dari Southern Methodist University Law School (SMU Law School),Dallas,Texas,Amerika Serikat pada 1981. Pada 1988–1989, Bagir Manan juga sempat mengikuti Sandwich Program di Belanda dalam rangka kerja sama hukum Indonesia-Belanda. Selanjutnya, Bagir Manan menempuh dan meraih pendidikan jenjang tertinggi dalam Program S-3 (doktor) di almamaternya, Universitas Padjadjaran, pada 1990 dengan disertasi yang berjudul “Hubungan Antara Pusat dan Daerah  Berdasarkan Asas Desentralisasi Menurut UUD 1945” dengan predikat yudisium CumLaude. 
       Prof Bagir Manan turut menyumbangkan ilmunya di berbagai perguruan tinggi di Indonesia.Mantan Ketua Bagian Hukum Tata Negara pada Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran ini juga pernah menjadi Dekan Fakultas Hukum Universitas Islam Bandung (Unisba) pada 1977–1979, hingga menjabat Rektor pada 2000–2001. Pada 1998,Prof Bagir Manan juga sempat menjadi anggota Ombudsman pada 1999–2001. Tugas itu dilaluinya, sebelum kemudian beliau memasuki posisi yang sangat berbeda dengan dunia profesinya,yaitu sebagai Hakim Agung pada Mahkamah Agung Republik Indonesia. Dunia baru itu, beliau masuki mulai tahun 2001 sampai beliau pensiun di MA pada 2008.
      Jabatan Ketua MA tentu sangat luar biasa dan sangat jarang diperoleh siapa pun. Sampai hari ini masih hitungan jari orang yang dapat meraihnya, karena merupakan jabatan puncak dari suatu lembaga negara yang memuncaki semua lembaga peradilan yang ada di bawahnya. Maka sangat wajar apabila jabatan Ketua MA Selepas beliau menunaikan tugasnya itu,beliau kembali ke almamaternya dan melanjutkan pengabdiannya di dunia pendidikan yang memang tidak pernah beliau tinggalkan. Tidak jarang beliau masih sempat memberikan kuliah di program S-1, S-2, bahkan S-3. 
      Prof Bagir Manan juga masih menyempatkan diri untuk menjadi pembimbing atau promotor mahasiswa yang mengambil keahlian hukum tata negara. Prof Bagir Manan juga masih diminta mengabdi di dunia yang agak berbeda dari sebelumnya. 
       Mulai 2010 Prof Bagir Manan terpilih menjadi Ketua Dewan Pers, suatu pekerjaan yang diakuinya pada masa menjabat Ketua MA agak sedikit “berseberangan”. Namun ternyata, bahwa Prof Bagir Manan memang orang yang dapat diterima di mana pun beliau mengabdi. Buktinya, di lingkungan Dewan Pers, Prof Bagir Manan juga dapat berkiprah dengan baik tanpa merasa asing atau canggung sedikit pun.
      Dengan melihat luasnya pengabdian, beliau layak disebut sebagai tokoh hukum yang paripurna. Betapa tidak, Prof Bagir Manan yang memiliki profesi dasarnya adalah dosen, bukan hanya mumpuni dalam bidang hukum, namun juga mempunyai kemampuan dan pengalaman di luar profesinya sebagai politikus, birokrasi,maupun Ketua Mahkamah Agung. Sungguh pengabdian luar biasa dari seorang Bagir Manan yang sulit ditemukan padanannya oleh siapa pun.
      Ada dua hal yang perlu dicatat dalam pengabdian panjang dari seorang Prof Bagir Manan. Pertama, beliau selalu menempatkan jabatan itu sebagai amanah yang patut dijalankan sebaik mungkin. Kedua, jangan pernah mencari atau meminta jabatan. Pesan itu sering beliau sampaikan pula kepada murid-murid dan asisten beliau dalam berbagai kesempatan diskusi atau ngobrol-ngobrol ringan di lingkungan fakultas.Itulah resep yang beliau ingin sebarkan kepada para muridnya dalam menjalani pekerjaan atau jabatan yang diperoleh.
Beliau juga sering berpesan, sekecil atau sebesar apa pun jabatan yang diper-cayakan adalah amanah yang harus dijalankan secara serius dan penuh tanggung jawab.
        Pada 6 Oktober lalu adalah peringatan ulang tahun Prof Bagir Manan yang ke-70. Secara yuridis-formal, beliau harus berhenti sebagai pegawai negeri sipil, karena beliau sudah mencapai usia pensiun guru besar, yaitu 70 tahun. Namun, tentu sebagai guru bahkan mahaguru, kiprah beliau tidak akan berakhir. Kami akan tetap menanti kiprahmu guruku pada sisa usia dan pengabdianmu. Murid-muridmu selalu mendoakan.

Selamat Ulang Tahun, Prof!

Meksiko Kenalkan Pencakar Bumi

          MEXICO CITY – Umumnya orang lebih bangga ketika membangungedungpencakarlangit. Di Meksiko,adaorangyanglebih bangga ketika merancang gedung pencakar bumi. Gedung yang akan dibangun ini justru terpendam ke bumi dengan bentuk piramida terbalik.
          Gedung piramida terbalik itu akan terbenam sedalam 300 meter di bawah permukaan tanah Mexico City. Gedung itu terdiri atas 65 lantai, didesain khusus untuk mengurangi jumlah bangunan pencakar langit di kota itu. Dengan struktur piramida terbalik gedung ini menembus tanah di ibu kota Meksiko. Siapa pun yang menempati gedung tersebut akan merasakan pengalaman baru tinggal di lubang bumi.
          Gedung pencakar bumi itu diperuntukkan sebagai tempat tinggal, pusat perbelanjaan, dan sebuah museum. Ada 35 lantai untuk perkantoran. Gedung itu ditutupi kaca seluas 240 meter persegi untuk menyaring cahaya alami dari matahari.
          Dalam desain gedung itu dipasangi bendera Meksiko. Perancang gedung piramida terbalik, Esteban Suarez dari BNKR Arquitectura, mengklaim bangunan itu juga akan menjadi pusat budaya baru.Ide rancangan gedung ini muncul karena sulitnya mencari lahan kosong di Mexico City. Padahal, kota ini masih membutuhkan infrastruktur, kantor, ritel, dan ruang tinggal baru. “Hukum federal melarang menghancurkan gedung-gedung bersejarah dan peraturan batas ketinggian struktur baru hanya sampai delapan lantai, keluhnya seperti dikutipThe Sun.
          Menurut Suarez, pusat sejarah kota dalam kondisi yang mengkhawatirkan dan perlu ditata ulang.Tapi semua pihak bingung di mana menempatkan berbagai benda bersejarah. Karena itulah muncul gagasan membangun gedung menembus bumi. Gedung pencakar bumi mampu menyelamatkan ikon taman kota dan memberikan struktur hierarki yang berbeda dengan gedung-gedung di sekitarnya.
          Suarez menjamin tidak akan ada hambatan dalam hal pencahayaan. Dia menegaskan, semua orang akan mendapatkan pencahayaan yang cukup dan fasilitas ventilasi udara yang sehat.dengan atap kaca semua penghuni gedung pencakar bumi mengetahui apa yang terjadi di atas,uturnya.
Menariknya, gedung piramida terbalik itu juga bakal dimanfaatkan untuk konser musik dan parade militer. Berbagai pameran seni juga bakal digelar di gedung unik ini.

Gold price


gold price charts provided by goldprice.org