Dukungan dan cinta untuk penderita demensia.
Menurut data yang dimiliki Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, masyarakat Indonesia yang mengalami demensia atau kepikunan, per 2015 sudah lebih dari 1 juta jiwa. Kondisi ini semakin diperparah dengan kemungkinan penderita yang akan meningkat hingga 2 juta jiwa pada 2030.Namun sayangnya, tidak banyak masyarakat Indonesia yang mengerti dan bahkan mengetahui apa arti dari demensia, dan bagaimana menghadapinya.
Dalam hal ini, dapat dilihat dari kacamata si penderita.
Berdasarkan hasil penelitian dari Alzheimer's Desease International pada
2012, banyak penderita mengalami demensia atau kepikunan yang dipicu
oleh beberapa hal seperti malu, terisolasi, kehilangan kemampuan
melakukan kegiatan, hingga kehilangan status di dalam masyarakat.
"Hal ini tentunya berkaitan dengan bagaimana lingkungan
memperlakukan si penderita," ujar Nicole Batschc, seorang peneliti
Alzheimer dari Kings College, di London, Inggris.
Untuk itu, menurut Nicole, ada beberapa hal yang bisa dilakukan
dalam menghadapi orang dengan demensia atau ODD, agar gejala demensia
tidak semakin parah dan menyebabkan gangguan lain seperti Alzheimer,
salah satunya.
Kunci utamanya, menurut Nicole, ialah pemberdayaan lansia. "Buatlah
lansia lebih aktif, dengan hobi atau kegiatan yang banyak. Berbicara di
depan publik, dan melakukan kegiatan yang melatih kerja otak seperti
main catur, teka teki silang," ujar dia, di sela presentasinya mengenai
penyakit Demensia Alzheimer di Pusat Kebudayaan Belanda, Selasa, 7 April
2015.
"Semua kegiatan yang disukai itu bisa membuat otak serta tubuh penderita tidak mati karena usia senja," tuturnya.
Nicole juga menjelaskan, memperlakukan ODD bukan berarti harus
menjauhkannya dari semua kegiatan yang biasa dilakukannya sebelum
terkena demensia. Berikanlah kepercayaan pada ODD dalam melakukan semua
kegiatan. "Namun, jangan lepaskan dampingan Anda," ujarnya.
Yang terakhir yang tak kalah penting ialah menjaga koneksi dengan
ODD di mana pun dan kapan pun dibutuhkan. Selalu ajak berkomunikasi dan
berikan perhatian serta dukungan kepada ODD, agar penderita tidak
semakin merasa terpojok, dan semakin memperburuk kondisi kesehatannya.
"Periksakan ke dokter dan selalu dampingi dengan kasih sayang," kata Nicole.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar