Nasi banyak dihindari karena membuat gemuk.
Nasi telah menjadi makanan pokok masyarakat di berbagai negara, termasuk
Indonesia. Namun, kandungan kalori yang sangat tinggi karena pati yang
terkandung di dalamnya, membuat nasi banyak dihindari oleh mereka yang
ingin menurunkan berat badan, atau mengubah pola makan menjadi lebih
sehat.
Nah, belum lama ini sebuah metode yang diklaim
mampu mengurangi kandungan kalori di dalam nasi telah menghebohkan dunia
internet. Metode tersebut berasal dari sebuah artikel yang
dipublikasikan oleh Washington Post.
Dalam artikel
tersebut dijelaskan bahwa konsumsi beras putih dikaitkan dengan risiko
diabetes yang lebih tinggi. Seorang profesor dari University of Sri
Lanka dan mahasiswanya merancang sebuah metode cerdik yang mereka klaim
mampu mengurangi kalori dalam nasi hingga 50 persen.
Tak hanya itu, metode tersebut juga dikatakan mampu menambahkan beberapa manfaat kesehatan.
"Apa
yang kami lakukan adalah memasak nasi seperti biasa, tapi ketika air
mendidih, sebelum memasukkan beras, kami menambahkan minyak kelapa,
sekitar 3 persen dari berat beras yang Anda masak. Setelah matang, nasi
kami dinginkan di lemari es selama 12 jam," ujar sang mahasiswa, Sudhair
James pada sebuah acara American Chemical Society baru-baru ini seperti dilansir Food Beast.
James
juga menjelaskan alasan mengapa kalori yang terkandung di dalam nasi
bisa berkurang ketika dimasak dengan minyak kelapa dan didinginkan di
dalam lemari es.
"Minyak berinteraksi dengan pati beras dan
mengubah arsitekturnya. Proses pendinginan nasi juga membantu mendorong
konversi pati. Hasilnya adalah porsi nasi yang sehat, bahkan ketika Anda
memanaskannya kembali," ujar James.
Konsumsi nasi di
negara-negara berkembang memang diketahui telah membuat tingkat obesitas
melonjak. Apalagi nasi terbilang lebih murah dibandingkan makanan lain
seperti roti, misalnya.
Pushparajah Thavarajva, profesor yang
memimpin studi menjelaskan bahwa obesitas juga telah menjadi masalah di
AS dan negara-negara di Asia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar