Dokter Nina menjawab pertanyaan yang sering muncul di masyarakat.
Bercukur, adalah sebuah kegiatan yang identik dengan pria. Bagian kumis, adalah salah satu bagian yang paling sering dicukur. Namun setelah bercukur, kenapa kumis cenderung akan terasa lebih kasar dan tebal. Apa yang sebenarnya terjadi? Adakah kaitannya dengan kondisi kesehatan?
Menjawab pertanyaan ini, dr Nina Amelia dari laman Meetdoctor menyatakan bahwa sensasi tebal dan kasar yang dirasakan setelah bercukur, memang sangat wajar dirasakan. "Tidak hanya pada pria, juga pada wanita," ujarnya.
Namun, Nina menjelaskan bahwa pertumbuhan rambut sebenarnya ditentukan oleh faktor folikel (akar) rambut, sehingga mencukur rambut tentunya tidak akan memengaruhi tekstur rambut, dari sisi ketebalan, warna, maupun kecepatan tumbuh.
Nina menambahkan, pencukuran rambut pada dasarnya akan menyebabkan ujung rambut menjadi tumpul, sehingga hal inilah yang akan menyebabkan rambut terkesan lebih tebal, kasar, dan hitam.
Oleh karena itu, bantuan lain seperti busa pencukur rambut, dapat menjadi solusi untuk rambut yang kasar. Busa pencukur, selain dapat membantu menghaluskan rambut yang dicukur, juga bisa melembutkan permukaan kulit dan meminimalisir terjadinya luka saat bercukur.
Selain itu, penggunaan pisau cukur yang tepat, juga bisa memengaruhi hasil cukuran Anda. "Jangan menggunakan pisau cukur yang sudah lama digunakan karena pisau berkarat akan semakin membahayakan kulit wajah," jelas Nina.
Jadi, jangan terlalu khawatir bila mendapati adanya sensasi kasar dan tebal pada bagian kumis atau janggut. Namun, jika merasakan gatal dan panas, itulah tanda iritasi kulit yang membutuhkan perawatan segera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar